Jumat, 13 Februari 2009


ADA KALANYA AKU INGIN SEPERTI MEREKA, MENJADI SEBUAH BATU YANG INDAH. TIDAK MENGELUH SAKIT SAAT TERINJAK KAKI, DAN TIDAK PERNAH PEDULI DENGAN SUARA “ADUH” DARI ORANG YANG MENGINJAKKNYA.
AKU INGIN MENJADI SEPERTI MEREKA YANG TAK PERNAH MENGELUH, INDAH DIPANDANG MATA TAPI TAK PUNYA PERASAAN.

Senyum


Sebuah kata tidak akan mampu memaknai sebuah senyuman
Dan sebuah senyuman tidak akan mampu dituangkan dalam kata-kata
Karena………………..
Dalam senyuman ada banyak hal yang tersembunyi
Ada banyak makna yang tak terucap
Ada cinta, benci, putus asa, marah dan lain sebagainya.

Saat melihat orang2 yang kita cintai tersenyum, pasti kita ikut tersenyum. Ya, orang2 yang kita cintai adalah sumber utama yang selalu membuat kita tertawa dan tersenyum. Ada banyak hal yang dilewati bersama. Tapi terkadang, rasa sakit hati dan kesedihan juga disebabkan oleh orang terdekat kita. Entah itu teman, pacar maupun orangtua kita sendiri. Kalau sudah begini apa yang harus kita perbuat????
“Aku mencintai seseorang, sangat mencintai bahkan. Tetapi dia sering membuatku menangis diam2” kata seorang teman.
Mungkin semua orang pernah mengalaminya. Tapi sekarang apakah kita pernah berpikir apakah mereka dengan sengaja melakukannya atau tidak????
Tapi terlepas dari itu semua, aku ingin mempunyai senyuman seperti MONALISA. Senyum yang penuh arti. Ikut tersenyum jika kau tersenyum dan tetap tersenyum meskipun ada luka dalam hati, karena aku ingin melihat engkau tetap tersenyum kepadaku sampai kapanpun. Dan aku ingin memberikan senyum terbaikku kepada Kekasihku agar nanti jika saatnya tiba aku kembali kepadaNya, aku ingin dia melihatku tersenyum dan orang2 juga melihatku tersenyum. Agar mereka ikut tersenyum melihat senyumanku.
Aku iri dengan merreka, anak2 Palestina yang dengan gagah berani membela agama dan tanah mereka. Aku iri melihat senyuman mereka, senyuman yang akan tak pernah bisa dibayar dengan uang. Aku iri dengan kecintaan mereka terhadap Kekasihku.

Memaknai Hati lg


It’s okey hatiku terluka dan sakit!!karena aku menjadi terampil dalam mengobatinya, menutup setiap luka yang menganga.
Suatu pembelajaran tersendiri bagiku. Jika aku bersabar menjahit keping demi keping patahan hati itu, tabah membalut luka, aku yakin hatiku akan menjadi baik lagi.
Itulah sekelumit kata yang tertera sebelumnya. Tapi perlu diingat, bahwa kita tidak bisa menjahit baju dengan kain yang sudah rapuh. Kita hanya bisa memotongnya dan menyulamnya. Begitu pula dengan hati kita yang sudah mungkin terlalu rapuh. Masih ada jalan lain selain berusaha sekuat tenaga bertahan. Ada saatnya hati memerlukan istirahat dan sebuah perubahan. Mengisi kekosongan dengan cinta yang tanpa pamrih, yaitu cinta Kekasih sejati kita. Cinta yang tidak membutuhkan syarat apapun. Cinta yang selalu membuat kita damai dan nyaman apabila ada didekatNya.
Aku ingin meraih cinta itu………………sungguh, aku ingin meraihnya bersama orang yang juga mencintaiNya.